Contoh Teks Pidato Tema Al Ikhlas – Berikut contoh naskah pidato tema Al Ikhlas yang bisa dijadikan referensi anda ketika membuat pidato
Al Ikhlas
Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh,
Alhamdulillahilladzi an’amana bini’matil iimani wal islaam. Wanushalli wanusallimu ‘ala khoirilanbiya sayyidinaa Muhammadin wa’ala alihi wahohbihi ajma’iin. ‘ammaa ba’du.
Segala puji hanya milik Allah Shubhanahu Wata’ala Yang Maha Esa, rasa syukur kita panjatkan hanya kepada Allah Dzat Yang Menguasai segala Alam.
Sholawat beserta salam semoga selamanya tercurahkan kepada Rasulullah Muhammad Sholallahu ‘alaihi Wasallam. beserta keluarganya , para sahabatnya, dan semua umatna yang turut pada ajarannya hingga akhir zaman.
Ma’asyiral muslimin wal muslimat yang dimulyakan Allah Shubhanahu Wata’ala,
Jangan pernah anda remehkan amal apapun yang telah anda kerjakan bila dilakukan dengan niat yang ikhlas. Amal sedikit pun jika dibarengi dengan ikhlas akan menjadi banyaklah pahalanya.
Mengerjakan amal dengan hati merupakan topik yang selalu diperhatikan oleh para ulama sejak dahulu. Amalan hati memang memerlukan usaha keras dan perhatian yang serius, mengingat pokok pangkal keselamatan itu sangat erat kaitannya dengan amalan hati disamping pekerjaan anggota tubuh lainnya yang sudah barang tentu ikut terlibat didalamnya jika dilakukan dengan niat yang benar
Ikhlas memang mmerupakan amalan hati yang paling utama. Paling penting, paling tinggi, dan paling pokok, ikhlas merupakan hakikat agama dan kunci dakwahnya para rasul ‘alaihimus salam sejak dahulu.
اَلَا لِلّٰهِ الدِّيْنُ الْخَالِصُ ۗ
Artinya: Ingatlah!, hanyalah milik Allah agama yang murni (yaitu murni dari syirik). [Quran Surat Az-Zumar :3]
Ikhlas adalah inti ibadah dan jiwanya. Niat adalah rahasia ibadah, fungsi ikhlas dalam amal perbuatan sama dengan kedudukan ruh pada jasad kasarnya. Mustahil suatu amal ibadah diterima Allah bila tanpa ada keikhlasan dalam hatinya, karena kedudukannya itu sama dengan tubuh yang sudah tak bernyawa lagi.
Niat yang tulus atau tidak akan menjadi pokok yang melandasi diterima atau ditolaknya amal perbuatan dan yang menghantarkan pelakunya beroleh keberuntungan atau kerugian. Antara tulus dan tidaknya niat adalah jalan yang akan menghantarkan ke surga atau neraka-Nya Allah, Sebab sesungguhnya cacat dalam berniat akan menjerumuskan orang yang melakukannya ke dalam neraka, sedang merealisasikannya dengan baik akan menghantarkan pelakunya ke dalam surgaNya Allah.
Kholaso, akar katanya adalah khuluushon atau kholaashon, artinya jernih dan bersih dari pencemaran. dikatakan kholashosy syai’ u sesuatu menjadi murni. Kholashtu ilaa syaiin artinya aku sampai pada sesuatu, Kholaashus samini artinya samin murni.
Pengertian Lafazh ikhlas adalah jernih, bersih, dan suci dari campuran dan pencemaran. Dan sesuatu yang murni artinya bersih tanpa ada campuran, baik yang bersifat materi maupun non-materi. Misalnya mengatakan: “Aku memurnikan ketaatanku hanya kepada Allah” hanya bertujuan karena Allah tanpa riya’. Ikhlaslah karena Allah dengan meninggalkan riya dan pamer.
Seseorang yang tidak peduli meskipun semua pernghargaan yang ada dalam kalbu orang lain lenyap kalau memang harus demikian jalannya, demi meraih kebaikan hubungan kalbunya dengan Allah Subhanahu Wata’ala, sedang dia tidak menginginkan sama sekali ada orang lain yang mengetahui amal kebaikannya barang seberat dzararah pun itulah yang disebut orang Ikhlas. Allah Subhanahu Wata’ala telah berfirman:
وَمَآ اُمِرُوْٓا اِلَّا لِيَعْبُدُوا اللّٰهَ مُخْلِصِيْنَ لَهُ الدِّيْنَ ەۙ حُنَفَاۤءَ وَيُقِيْمُوا الصَّلٰوةَ وَيُؤْتُوا الزَّكٰوةَ وَذٰلِكَ دِيْنُ الْقَيِّمَةِۗ ٥
Artinya: Padahal mereka hanya diperintah untuk menyembah Allah dengan ikhlas menaati-Nya semata-mata karena (menjalankan) agama, dan juga agar melaksanakan salat dan menunaikan zakat; dan yang demikian itulah agama yang lurus (benar). [Quran Surat Al-Bayyinah :5]
Ikhlas merupakan istilah tauhid. Orang-orang yang ikhlas adalah mereka yang mengEsakan Allah dan meruppakan hamba-hamba-Nya yang terpilih. Kemudian apa pengertian ikhlas menurut istilah syara’? seperti yang diungkapkan oleh Ibnul Qoyyim: “Dengan mengEsakan Allah Yang Hak dalam berniat melakukan ketaatan, bertujuan hanya kepadaNya tanpa mempersekutukanNya dengan sesuatu apapun”.
قُلْ اِنَّ صَلَاتِيْ وَنُسُكِيْ وَمَحْيَايَ وَمَمَاتِيْ لِلّٰهِ رَبِّ الْعٰلَمِيْنَۙ ١٦٢ لَا شَرِيْكَ لَهٗ ۚوَبِذٰلِكَ اُمِرْتُ وَاَنَا۠ اَوَّلُ الْمُسْلِمِيْنَ ١٦٣
Artinya: Katakanlah wahai Muhammad, “Sesungguhnya shalatku, ibadahku, hidupku dan matiku hanyalah untuk Allah. Tuhan alam semesta, dan Tidak ada sekutu bagi-Nya, dan demikianlah yang diperintahkan kepadaku dan aku adalah orang yang pertama-tama berserah diri menjadi seorang muslim.” [Quran Surat Al-Anam : 162-163]
Allah juga berfirman di dalam Quran Surat Al-Mulk ayat 2
الَّذِيْ خَلَقَ الْمَوْتَ وَالْحَيٰوةَ لِيَبْلُوَكُمْ اَيُّكُمْ اَحْسَنُ عَمَلًاۗ وَهُوَ الْعَزِيْزُ الْغَفُوْرُۙ ٢ ( الملك : 2)
Artinya: Yang lebih baik amalnya maksudnya ialah yang paling ikhlas dan paling benar, maka tidak diterima pula. Oleh karenanya, amal perbuatan harus dilakukan dengan ikhlas dan benar. Yang dimaksud dengan ikhlas ialah dikerjakan hanyalah karena Allah. Lalu, yang dimaksud dengan benar yaitu dilakukan sesuai dengan tuntunan sunnah Rasullullah Sholallahu ‘alaihi wasalam.” [Quran Surat Al Mulk : 2]
Mengerjakan Kebaikan maksudnya adalah mengerjakan ketaatan dengan nilai yang ikhlas karena Allah serta mengamalkan ihsan lagi mengikuti tuntunan sunnah. Orang yang menghendaki dari amalnya hanya keridhaan dari Allah, maka merekalah yang akan mendapat kabar gembira balasan pahala dari Allah Subhanahu wata’ala.
Ma’asyiral muslimin wal muslimat yang dimulyakan Allah Shubhanahu Wata’ala,
Demikian bahasan dengan tema Al Ikhlas yang bisa saya sampaikan, mudah-mudahan besar manfaatnya untuk kita semua. Terimakasih atas segala perhatian, mohon maaf dari segala kekurangan, yang benarnya dari Allah Subhanahu Wata’ala, dan yang salahnya adalah dari kesalahan dan kebodohan saya sendiri.
Ushikum wanafsi bitakwallah, akhirul kalam.
Wassalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh.