Pidato merupakan pesan yang disampaikan kepada orang banyak dengan tujuan untuk memengaruhi orang lain, memberi suatu pemahaman, serta membuat orang lain senang dan puas dengan ucapan yang disampaikan secara menghibur.
Jadi, dapat disimpulkan bahwa pidato adalah proses penyampaian suatu gagasan yang bertujuan untuk memberikan informasi atau merubah dan memengaruhi pola pikir audiens atau pendengar.
Dalam artikel ini berisikan contoh pidato tentang peran pemuda di era milenial.
Pidato Tentang Peran Pemuda di Era Milenial
السلام عليكم ورحمة الله وبركاته
اَلْحَمْدُ لِلَّهِ الَّذِى عَلَّمَ الْإِنْسَانَ مَالَمْ يَعْلَمْ. وَخَتَمَ بِأَكْمَالِ الدِّيْنِ. فَتَفَضَّلَ وَأَنَعَمَ وَشَرَّفَنَا بَأَكْمَالِ هَادٍ وَاَعْظَمِ. صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَعَلَى أَلِهِ وَسَلَّمَ. أَمَّا بَعًدُ
Hadirin yang dirahmati Allah S.W.T.
Sebenarnya apa itu pemuda? dan siapa itu kaum muda? pemuda adalah harapan bangsa, generasi penerus cita-cita bangsa, yang akan membawa kesejahteraan yang hakiki nantinya.
Saat kita bicara tentang pemuda, pasti identik dengan masa muda.
Masa yang hebat luar biasa, dikarenakan masa mudalah masa yang paling tepat, masa yang paling kuat, untuk senantiasa taat kepada Allah sang pemilik nikmat. Hal ini seirama dengan firman dalam Surat Ar-Rum ayat 54:
اللهُ الَّذِى خَلَقَكُمْ مِنْ ضَعْفٍ ثُمَّ جَعَلَ مِنْ بَعْدِ ضَعْفٍ قُوَّةً ثُمَّ جَعَلَ مِنْ بَعْدِ قُوَّةٍ ضَعْفًا وَّشَيْبَةً يَخْلُقُ مَايَشَاءُ وَهُوَ الْعَلِيْمُ الْقَدِيْرُ
Yang artinya:”Allah, dialah yang menciptakan kamu dari keadaan lemah,kemudian dia (Allah) menjadikan (kamu) sesudah keadaan lemah itu menjadi kuat, kemudian dia menjadikan (kamu) sesudah kuat itu lemah (kembali) dan beruban.
Dia menciptakan apa yang dikehendaki-Nya dan dia (Allah) yang Maha Mengetahui dan lagi Maha Kuasa”. Syeikh Abu Al-Fida Ibnu Umar Ibnu Katsir menyatakan dalam kitabnya Tafsir Ibnu Katsir, bahwa yang dimaksuda dengan keadaan kuat setelah lemah adalah
شَابًا وَهُوَ الْقُوَّةُ بَعْدَ الضَّعْفِ
Bahwa masa muda adalah masa yang penuh kekuatan setelah sebelumnya berada pada masa kelemahan.
Hadirin yang berbahagia
Masa muda adalah salahsatu nikmat dari Allah S.W.T. dimana kita sebagai pemuda dianugerahi bentuk fisik yang kuat, mata melihat dengan tepat, tangan dapat mengangkat benda yang berat, kaki masih bisa berlari dengan cepat, wajah tampan atau cantik mengikat, maka sudah semestinya kita gunakan nikmat agung ini, untuk selalu taat kepada Allah yang maha hebat.
Tapi sayangnya diera milenial ini, disaat seluruh informasi bisa digali dengan praktis, foto disana foto disini dengan gaya narsis, kalau lagi kumpul dengan teman-temannya subhanallah keren abis, tapi sadar atau tidak, seiring berjalannya waktu, akhlak dan keilmuan semakin terikis, terkikis sedikit demi sedikit hinggan habis, na’udzubillahimindzalik.
Ketahuilah wahai pemuda Indonesia tidak hanya tersusun dari sebatas peta, tapi juga tidak lepas dari gerak dan peran besar kaum muda.
Sejarah indonesia adalah sejarah anak muda.Coba kita lihat setiap peristiwa yang signifikan bagi tanah air Indonesia, hampir seluruhnya didominasi oleh anak muda.
Sumpah Pemuda pada tanggal 28 Oktober 1928 diBatavia pada saat itu, tidak pernah hilang dalam ingatan.Tentang bagaimana Sumpah Pemuda sebagai momentum persatuan dan kesadaran nasionalisme dari seluruh penjuru nusantara hingga akhirnya membawa pergerakan nasional menuju kemerdekaan rakyat Indonesia.
Peristiwa yang tak kalah besarnya, yaitu peristiwa Rengasdengklok, yaitu ketika anak muda mendesak dan meminta bung Karno untuk segera memproklamirkan kemerdekaan.
Hingga keesokan harinya, pada tanggal 17 Agustus 1945 Ir.Soekarno sebagai preseiden pertama diIndonesia memproklamasikan kemerdekaan Indonesia.
Dua peristiwa yang tidak akan terlupakan ini, saya sampaikan dalam rangka mengingatkan kepada diri saya sendiri dan seluruh kaula muda yang ada disini untuk kembali sadar siapakah pemuda itu, siapakah yang sebenarnya menjadi dalang dibalik peristiwa 76 tahun yang lalu, dan siapakah diri kita sebenarnya.
Hadirin yang dirahmati Allah
Pemuda itu harapan bangsa, generasi macan asia. Indonesia menunggu kita untuk mendunia, bukan menunggu kita untuk putus asa.Jangan menjadi anak muda yang labil, banyak maunya tapi hasilnya nihil, tapi jadilah anak muda yang terampil, haus untuk belajar dan upgrading knowledege and skill.
Ketahuilah hanya kita generasi yang masih punya banyak stok energi dan waktu untuk gagal dan mencoba lagi, berulang-ulang kali dalam segala sesuatunya, hingga pada saatnya menemukan keberhasilan dan kesuksesan yang diimpikan dimasa yang akan datang.
Bekali diri kita dengan Ilmu, bekali diri kita taqwa karena sesungguhnya kehidupan dan kejayaan generasi muda hanya dengan ilmu dan taqwa.Abu Abdullah Muhammad Ibn Idris As- Syafi’i pernah berkata dalam sya’irya
حَيَاةُ الْفَتَى وَاللهِ بِالْعِلْمِ وَالتُّقَى ۞ إِذَا لَمْ يَكُوْنَا لاَ إِعْتِبَارَ لِذَاتِهِ
“Demi Allah, kehidupan seorang pemuda sebab ilmu dan taqwa.Apabila keduanya (Ilmu dan Taqwa) tidak ada, maka esensi dirinya diangap tidak ada”.
Perbanyak ilmu masa depan generasi muda jaya, perbanyak ilmu bangsa indonesia jaya, karena hanya dengan ilmu dan taqwa sebagai penyeimbang akan benar-benar membawa bangsa Indonesia kedepan pinta gerbang kemerdekaannya.
Hadirin
Mungkin ini pidato yang dapat kami sampaikan, mohon maaf atas segala salah dan khilaf.
وَاللهُ الْمُوَافِقْ إِلَى أَقْوَامِ الطَّرِيْقْ
ثُمَّ السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهْ
Itulah contoh pidato tentang peran pemuda di era milenial, semoga bermanfaat, terima kasih.