Sudah tidak asing lagi kata pidato di kalangan kita.
Pidato adalah pengungkapan pikiran dalam bentuk kata-kata yang ditujukan kepada orang banyak. Pidato bertujuan bisa untuk menghibur, menginformasikan sesuatu atau bisa juga untuk membujuk.
Tidak jarang pula pidato bertujuan untuk menyentuh emosi dari para pendengar. Ada banyak macam macam pidato termasuk pidato persuasif. Teks pidato persuasif bertujuan agar pendengar dapat dipengaruhi melalui ajakan yang bernilai positif.
Pidato di negara kita di indonesia tidak hanya menggunakan bahasa indonesia tetapi bermacam-macam bahasa seperti bahasa inggris, bahasa sunda, bahasa jawa, bahasa melayu dan bahasa arab. Terutama di kalangan para santri terutama di pesantren sudah tidak asing lagi dengan pidato bahasa arab. Nah dalam artikel ini saya akan memberikan contoh pidato bahasa arab tentang bagaimana cara menghargai waktu tepatnya tentang memanfaatkan waktu untuk mengerjakan amalan kebaikan. selain teks bahasa arabnya, saya juga menyertakan terjemahannya dalam bahasa indonesia.
Yu simak berikut contoh pidato bahasa arab tentang menghargai waktu.
Teks Pidato Bahasa Arab Tentang Menghargai Waktu
الْحَمْدُ لِلَّهِ الَّذِي أَعْطَانَا نِعَمًا كَثِيْرَةً، مِنْهَا نِعْمَةُ الْوَقْتِ، حَتَّى نَسْتَطِيْعُ أْنْ نَعْمَلَ عَمَلًا صَالِحًا لِيَكُوْنَ زَادًا لَنَا عِنْدَ لِقَائِنَا بِاللَّهِ فِيْ يَوْمِ الْبَعْثِ. الصَّلَاةُ وَالسَّلَامُ عَلَى نَبِيِّنَا مُحَمَّدٍ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ، وَعَلى آلِهِ، وَأَصْحَابِهِ، وَمَنْ تَبِعَهُ بِإِحْسَنٍ مِنْ أُمَّتِهِ
حَلَفَ اللَّهُ تَعَالَى كَثِيْرًا بَالْوَقْتِ فِي الْقُرْآنِ الْكَرِيْمِ، مِنْهَا: والعصر (العشر:1)، والضحى (الضحى: 1)، والليل إذا يغشى (الليل:1)، والنهار إذا تجلى (الليل: 2)، والفجر (الفجر:1)
وَهَذَا يَدُلُّ عَلَى أَنَّ الْوَقْتَ شَيْءٌ مُهِمٌّ مُهْتَمٌ، حَتَّى حَلَفَ اللَّهُ كَثِيْرًأ بِهِ
وَالْأَصْلُ أَنَّ هَذِهِ الْحَيَاةَ تَتَرَكَبُ مِنَ الْأَوْقَاتِ، إِذَا ضَاعَ وَقْتٌ مِنَ الْأَوْقَاتِ لَا يَسْتَطِيْعُ أَنْ يَرْجِعَ مَرَّةً ثَانِيَةً. الشَّيْخُ لَا يَسْتَطِيْعُ أَنْ يَعُوْدَ إِلَى مَرْحَلَةِ الشَّبَابِ، وَالشَّبَابُ لَا يَسْتَطِيْعُ أَنْ يَعُوْدَ إِلَى مَرْحَلَةِ الطُّفُوْلَةِ، وَمَنْ عَاشَ فِي السَّنَةِ ألْفَيْنِ و إِثْنَيْنِ وَعِشْرِيْنَ لَا يَسْتَطِيْعُ أَنْ يَعُوْدَ إِلَى السَّنَةِ أَلْفٍ وَتِسْعِ مِائَةٍ
لَدَيْنَا وَقْتٌ مَحْدُوْدٌ لِعَيْشٍ فِالدُّنْيَا حَسْبَ قَدْرِنَا مَكْتُوْبًا فِي لَوْحِ الْمَحْفُظِ. مِنَّا مَنْ يَعِيْشُ عَشْرَ سَنَةٍ، وَمِنَّا مَنْ يَعِيْشُ سَبْعِيْنَ سَنَةً، وَمِنَّا مَنْ يَعِيْشُ عِدَّةَ سَاعَتٍ فَقْطْ، وُلِدَ فِي الصَّبَاحِ ثُمَّ مَاتَ بَعْدَ عِدَّةَ سَاعَتٍ
وَلِهَذَا أُمِرْنَا أَنْ نُسْرِعَ فِي الْعَمَلِ الْخَيْرِ وَنُهِيْنَا أَنْ نُأَجِّلَ فِهِ. إِذَا مَا اسْتَخْدَمْنَا أَوْقَاتَنَا فِي الْعَمَلِ الْخَيْرِ، فَإِنَّ أَوْقَاتَنَا مُسْتَخْدَمَةٌ لِلْأَشْيَاءِ الْأَسْوَاءِ، أَوْ عَلَى الْأَقَلِ أَنَّ أَوْقَاتَنَا مُسْتَخْدَمَةٌ لِلْأَشْيَاءِ لَا فَائِدَةَ فِيْهَا. مَثَلًا إِذَا مَا اسْتَخْدَمْنَا وَقْتَ شَبَابِنَا لِكَثْرَةِ الْعِبَادَةِ، فَإِنَّ وَقْتَ شَبَابِنَا مُسْتَخْدَمٌ لِلْأَشْيَاءِ لَا فَائِدَةَ فِيْهَا، بَلْ مُسْتَخْدَمٌ لِمَعْصِيَةِ اللَّهِ تَعَالَى، كَالْمُجَلَسَةِ التِي تُسَبِّبُ تَرْكَ الصَّلَاةِ، وَالْعَلَاقَةِ بَيْنَ الرَّجُلِ وَالْمَرْأَةِ خَارِجَ النِّكَاحِ، واللَّعِبِ الْأَلْعَابِ، وغَيْرُ ذَلِكَ. قال الْإِمَامُ الشَّافِعِي: الوقت كالسيف إن لم تقطعه قطعك
وَمِنْ نَاحِيَةٍ آخَرَ اللَّهُ وَرَسُوْلُهُ أمَرَا الْمُسْلِمِيْنَ أَنْ يُسْرِعُوْا فِي الْعَمَلِ الْخَيْرِ وَنَهَيَا أَنْ يُؤَجِّلُوْا فِيْهَا. قَالَ اللَّهُ تَعَالَى: فإذا فرغت فانصب (الشرح: 7)، وَقَالَ ابْنُ عُمَرَ حِيْنَمَا نَصَحَهُ رَسُوْلُ اللَّهِ صلى الله عليه وسلم:”إذا أمسيت فلا تنتظر الصباح، وإذا أصبحت فلا تنتظر المساء، وخذ من صحتك لمرضك، ومن حياتك لموتك” رواه البخاري
نكتفي بهذا القدر لعل ما قلته نافعة لي ولنا، ونستطيع أن نعمله
Teks Pidato Bahasa Arab Tentang Menghargai Waktu
Puji syukur kehadirat Allah ta’ala atas berbagai limpahan nikmat-nikmatnya kepada kita semua, sehingga Allah ta’ala masih memberikan waktu bagi kita untuk mengumpulkan amal kebaikan sebagai bekal kita menghadapi hari pembalasan. Shalawat serta salam tak lupa kita curahkan kepada nabi kita nabi muhammad shallallahu alaihi wasallah, kepada keluarganya, kepada sahabatnya, dana kepada umatnya yang senantiasa mengikuti ajarannya.
Allah ta’ala banyak bersumpah menggunakan waktu, di dalam al Qur’an diantaranya:
والعصر (العشر:1)
Artinya:”demi waktu ashar” (al ashr:1)
والضحى (الضحى: 1)
Artinya: “demi waktu dhuha” (ad dhuha:1)
والليل إذا يغشى (الليل:1)
Artinya: “demi malam apabila menutupi (cahaya siang) (al lail:1)
والنهار إذا تجلى (الليل: 2)
Artinya: “demi siang apabila terang benderang”(al lail:2)
والفجر (الفجر:1)
Artinya: “demi waktu subuh”(al fajr:1)
Hal itu menunjukkan bahwa waktu merupakan sesuatu yang penting yang harus diperhatikan, sampai-sampai Allah ta’ala banyak bersumpah dengannya.
Pada dasarnya kehidupan ini adalah kumpulan dari kepingan-kepingan waktu, yang mana apabila kepingan demi kepingan telah hilang tidak akan bida kembali lagi. Orang yang sudah tua tidak bisa kembali muda, seorang pemuda tidak bisa kembali menjadi anak kecil, orang yang hidup di tahun 2022 tidak akan bisa kembali kejaman 1900.
Kita hidup di dunia memiliki waktu yang terbatas sesuai dengan takdir kita masing-masing yang telah ditulis di lauhil mahfudz. Ada orang yang diberikan waktu hidup 10 tahun, ada yang diberi waktu 70 tahun, ada yang diberi waktu 90 tahun, bahkan ada yang diberi waktu beberapa jam saja, baru dilahirkan dipagi hari setelah itu langsung meninggal.
Oleh sebab itu kita disuruh untuk bersegera dalam melakukan kebaikan dan dilarang untuk menunda nundanya, karena waktu terus berjalan. Apabila kita tidak menggunakan waktu kita untuk berbuat kebaikan, maka otomatis waktu kita akan tergunakan untuk hal-hal yang buruk atau paling minimal waktu kita tergunakan untuk hal-hal yang kurang bermanfaat. Misalkan jika kita tidak menggunakan masa muda kita untuk banyak beribadah, maka pasti masa muda kita kita gunakan untuk hal hal kurang bermanfaat bahkan mengandung kemaksiatan, semacam nongkrong-nongkrong, pacaran, ngegame, dll.
Hal itu sebagaimana syair milik imam syafi’i rahimahullah:
الوقت كالسيف إن لم تقطعه قطعك
Artinya:” waktu itu bagaikan pedang, jika kamu tidak mematahkannya, maka ia akan menebasmu”
Disisi lain Allah ta’ala dan rasulullah juga memerintahkan umat islam untuk bersegera melakukan kebaikan dan melarang untuk menunda-nundanya. Allah ta’ala berfirman dalam surat asy syarh ayat 7:
فإذا فرغت فانصب (الشرح: 7)
Artinya:”maka apabila kamu telah selesai (dari suatu urusan) maka tetaplah bekerja keras (untuk urusan yang lain)(asy syarh: 7)
Ketika Rasulullah menasehati ibnu umar secara pribadi tentang sesuatu, maka ibnu umar menambahkan:
ابن عمر يقول:”إذا أمسيت فلا تنتظر الصباح، وإذا أصبحت فلا تنتظر المساء، وخذ من صحتك لمرضك، ومن حياتك لموتك” رواه البخاري
Artinya: “jika kamu berada diwaktu sore, (beramal kebaikanlah) dan jangan (menundanya) seraya menunggu waktu pagi, dan jika kamu berada diwaktu pagi, (beramal kebaikanlah) dan jangan (menundanya) seraya menunggu waktu sore, dan pergunakanlah waktu sehatmu sebelum sakitmu, dan hidupmu sebelum matimu”.(HR Bukhari).
Itu adalah contoh teks pidato bahasa arab tentang menghargai atau lebih tepatnta manfaatkan waktu. Semoga membantu.