Pidato adalah pengungkapan pikiran dalam bentuk kata-kata yang ditujukan kepada orang banyak. Selain itu, pidato juga adalah sebuah pengungkapan pikiran dalam bentuk kata-kata yang ditujukan kepada orang banyak untuk menyatakan selamat, menyambut kedatangan tamu, memperingati hari-hari besar tertentu, dan berbagai bentuk kegiatan lainnya.

Pidato tidak hanya dilakukan dengan menggunakan bahasa indonesia. Tetapi pidato juga bisa digunakan menggunakan bahasa asing seperti bahasa inggris atau bahasa arab. Dan juga di indonesia tidak hanya menggunakan bahasa indonesia dan bahasa aing, tetapi bisa menggunakan bahasa daerah. Karena di indonesia terkenal dengan banyak nya daerah-daerah.

Nah dalam artikel ini kita akan memberikan contoh pidato bahasa arab. Kita akan memberikan contoh pidato bahasa arab dengan tema kesuksesan. Yu simak berikut contohnya.

Contoh Pidato Bahasa Arab

Tema Kesuksesan Dalam Kemerdekaan Yang Hakiki

الحَمْدُ لِلَّهِ وَكَفَى وَالصَّلاَةُ وَالسَّلاَمُ عَلَى النَّبِيِّ اْلمُصْطَفَى وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ وَمَنْ سَارَ عَلَى نَهْجِهِ وَاقْتَفَى

أَيُّهَا الْإِخْوَةُ الكِرَامُ

إِنَّ اسْتِقْلَالَ الْأَفْرَادِ وَالْجَمَاعَاتِ أَمْرٌ مَرْكُوْزٌ فِي النُّفُوْسِ، أَكَّدَهُ شَرْعُنَا، وَأَمَرَ بِهِ رَبُّنَا – عَزَّ وَجَلَّ – فَقَالَ تَعَالَى: ﴿ إِنَّ هَذِهِ أُمَّتُكُمْ أُمَّةً وَاحِدَةً وَأَنَا رَبُّكُمْ فَاعْبُدُوْنِ ﴾ [الأنبياء: 92]

فَمَا مَعْنَى الاِسْتِقْلَالِ الْحَقِيْقِيِّ بِالنِّسْبَةِ لِلشَّعْبِ الْمُسْلِمِ؟

مَعْنَاهُ الْحَقِيْقِيِّ

أَوَّلاً : الاِسْتِقْلَالُ فِي الْعِبَادَةِ وَالتَّوَجُّهِ : الشَّعْبُ الْمُسْلِمُ لَا يَتَوَجَّهُ إِلَّا ِللهِ بِالْعِبَادَةِ وَالرَّجَاءِ

ذٰلِكُمُ اللّٰهُ رَبُّكُمْۚ لَآ اِلٰهَ اِلَّا هُوَۚ خَالِقُ كُلِّ شَيْءٍ فَاعْبُدُوْهُ ۚوَهُوَ عَلٰى كُلِّ شَيْءٍ وَّكِيْلٌ (الأنعام : 102)

ثَانِيًا : الاِسْتِقْلَالُ فِي الْمَرْجَعِيَّةِ

أَيْ أَنَّ الْمُسْلِمَ كَمَا يَرْجِعُ فِي عِبَادَتِهِ إِلَى اللهِ يَرْجِعُ أَيْضًا فِي شَرِيْعَتِهِ وَقَوَانِيْنِهِ وَحُكْمِهِ إِلَى اللهِ وَحْدَهُ {وَاَنِ احْكُمْ بَيْنَهُمْ بِمَآ اَنْزَلَ اللّٰهُ وَلَا تَتَّبِعْ اَهْوَاۤءَهُمْ وَاحْذَرْهُمْ اَنْ يَّفْتِنُوْكَ عَنْۢ بَعْضِ مَآ اَنْزَلَ اللّٰهُ اِلَيْكَۗ}(المائدة : 49)

ثَالِثًا : الاِسْتِقْلَالُ فِي الْوَلَاءِ

فَالْمُسْلِمُوْنَ وَلَاؤُهُمْ ِللهِ وَالرَّسُوْلِ وَالْمُؤْمِنِيْنَ {اِنَّمَا وَلِيُّكُمُ اللّٰهُ وَرَسُوْلُهٗ وَالَّذِيْنَ اٰمَنُوا الَّذِيْنَ يُقِيْمُوْنَ الصَّلٰوةَ وَيُؤْتُوْنَ الزَّكٰوةَ وَهُمْ رَاكِعُوْنَ }(المائدة : 55)

رَابِعًا : الاِسْتِقْلَالُ فِي الْحُبِّ

فَالْحُبُّ فِي الاِسْلَامِ ِللهِ وَلِلرَّسُوْلِ وَلِلدِّيْنِ وَلِلْمُؤْمِنِيْنَ . قَالَ رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: ثَلَاثٌ مَنْ كُنَّ فِيْهِ وَجَدَ حَلَاوَةَ الْإِيْمَانِ : أَنْ يَكُوْنَ اللهَ وَرَسُوْلَهُ أَحَبَّ إِلَيْهِ مِمَّا سِوَاهُمَا وَأَنْ يُحِبَّ الْمَرْءَ لَا يُحِبُّهُ إِلَّا ِللهِ وَأَنْ يَكْرَهَ أَنْ يَعُوْدَ فِي الْكُفْرِ كَمَا يَكْرَهُ أَنْ يُقْذَفَ فِي النَّارِ. (متفق عليه)

خَامِساً: الاِسْتِقْلَالُ فِي الطَّاعَةِ : فَفِي الْإِسْلَامِ لاَ طَاعَةَ لِمَخْلُوْقٍ فِي مَعْصِيَةِ الْخَالِقِ. {يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْٓا اَطِيْعُوا اللّٰهَ وَاَطِيْعُوا الرَّسُوْلَ وَاُولِى الْاَمْرِ مِنْكُمْۚ}(النساء : 59)

أَقُوْلُ قَوْلِيْ هَذَا وَأَسْتَغْفِرُ الله الْعَظِيْمَ لِيْ وَلَكُمْ وَلِسَائِرِ الْمُسْلِمِيْنَ فَاسْتَغْفِرُوْهُ إِنّهُ هُوَ الْغَفُوْرُ الرّحِيْمِ

Artinya:

Segala puji bagi Allah Yang Maha Mencukupi hamba-hamba-Nya. Shalawat dan salam atas nabi pilihan dan atas keluarganya, para sahabatnya dan orang-orang yang menapaki dan mengikuti jalannya.

Saudara-saudara yang mulia!

Sesungguhnya kemerdekaan individu dan masyarakat adalah perkara yang tertanam dalam jiwa manusia dan ditekankan oleh syariat kita serta diperintahkan oleh Tuhan kita ‘Azza wa Jalla. Allah Ta’ala berfirman,

“Sungguh, (agama tauhid) inilah agama kamu, agama yang satu, dan Aku adalah Tuhanmu, maka sembahlah Aku. ” [Al-Anbiya’: 92].

Lantas apakah hakikat dari kemerdekaan dalam hubungannya dengan bangsa Muslim?

Pertama, kemerdekaan dalam ibadah dan arah pengabdian.

Bangsa Muslim tidak menghadap kecuali kepada Allah dengan ibadah dan pengharapan.

Allah Ta’ala berfirman, “Itulah Allah, Tuhan kamu; tidak ada tuhan selain Dia; pencipta segala sesuatu, maka sembahlah Dia; Dialah pemelihara segala sesuatu.” [Al-An’am: 102]

Kedua, kemerdekaan dalam rujukan hukum. Bila dalam ibadah seorang Muslim hanya kembali kepada Allah maka demikian pula halnya dalam hal syariatnya, undang-undang dan hukumnya kembali kepada Allah semata. Allah Ta’ala berfirman,

“Dan hendaklah engkau memutuskan perkara di antara mereka menurut apa yang diturunkan Allah, dan janganlah engkau mengikuti keinginan mereka. Dan waspadalah terhadap mereka, jangan sampai mereka memperdayakan engkau terhadap sebagian apa yang telah diturunkan Allah kepadamu.” [Al-Maidah : 49]

Ketiga, kemerdekaan dalam hal kesetiaan. Kaum Muslimin itu kesetiaannya kepada Allah, Rasulullah ﷺ dan orang-orang yang beriman. Allah Ta’ala berfirman,

“Sesungguhnya penolongmu hanyalah Allah, Rasul-Nya, dan orang-orang yang beriman, yang melaksanakan shalat dan menunaikan zakat, seraya tunduk (kepada Allah).”[Al-Maidah: 55]

Keempat, kemerdekaan dalam hal cinta.

Cinta dalam Islam adalah untuk Allah, Rasul-Nya, agama Islam dan orang-orang beriman. Rasulullah bersabda,

“Tiga perkara yang bila ada dalam diri seseorang maka dia telah merasakan manisnya iman: Allah dan Rasul-Nya lebih dia cintai dari selain keduanya dan mencintai seseorang hanya karena Allah semata dan benci untuk kembali kepada kekafiran sebagaimana dia benci bila dilemparkan ke dalam neraka.” [Hadits Muttafaq ‘alaih.]

Kelima, kemerdekaan dalam ketaatan. Dalam Islam tidak ada ketaatan kepada makhluk dalam bermaksiat kepada khaliq (Tuhan sang Maha Pencipta). Allah Ta’ala berfirman,

“Wahai orang-orang yang beriman! Taatilah A’llah dan taatilah Rasul (Muhammad), dan Ulil Amri (pemegang kekuasaan) di antara kamu.” [An-Nisa’: 59]

Demikianlah pidato yang bisa saya sampaikan. Saya memohon ampun kepada Allah Ta’ala yang Maha Agung untuk diri saya dan anda sekalian dan seluruh kaum Muslimin. Mohonlah ampunan kepada-Nya sesungguhnya Dia Maha Pengampun dan Maha Penyayang.

Nah itulah contoh pidato bahasa arab tentang kesuksesan dalam kemerdekaan yang hakiki. Terima kasih.