Pidato adalah sebuah kegiatan berbicara di depan banyak orang. Pidato dilakukan dengan menggunakan bahasa yang baik dan dapat diterima oleh pendengar. Umumnya, orang yang melakukan pidato akan menyampaikan gagasannya kepada orang lain atau pendengar.
Sebagai contoh pidato. Dalam artikel ini kita akan memberikan sebuah contoh pidato tentang keutamaan membaca al-qur’an.
Al Quran adalah kitab suci yang menjadi petunjuk dan rahmat tertinggi bagi seluruh umat manusia. Al Quran dapat menenangkan hati yang sakit, memperkuat iman, bertindak sebagai syafaat pada hari kiamat bagi para qari, dan dipenuhi dengan ilmu dan bimbingan.
Berikut adalah contoh pidato tentang keutamaan membaca al-qur’an. Yuk simak berikut contohnya.
Contoh Pidato Tentang Keutamaan Membaca Al-Qur’an
اَلسَّلَامُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ
اَلْحَمْدُ للهِ رَبِّ الْعَالَمِيْنَ وَالصَّلَاةُ وَالسَّلَامُ عَلَى أَشْرَفِ الْأَنْبِيَاءِ وَالْمُرْسَلِيْنَ، سَيِّدِنَا وَنَبِيِّنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ أَجْمَعِيْنَ. وَبَعْدُ
(Alhamdulillahi robbil-‘aalamiin, wash-sholaatu was-salaamu ‘ala asyrofil-ambiya-i wal-mursalin, sayyidina wa nabiyyina Muhammadin, wa ‘alaa aalihi wa shohbihi ajma’in. Wa ba’du)
Sehingga dengan nikmat tersebut, kita dipertemukan kembali di hari yang penuh kebahagiaan ini dalam keadaan sehat, aman, dan sejahtera.
Yang kedua, shalawat dan taslim saya haturkan kepada junjungan kita Nabi Muhammad shallallaahu ‘alaihi wasallam dan juga keluarganya, para sahabatnya, serta para pengikutnya.
Dan mudah-mudahan kita adalah termasuk orang yang berada di barisan pengikut beliau Nabi Muhammad shallallaahu ‘alaihi wasallam.
Apakah tadi pagi? Tadi malam? Seminggu yang lalu? Sebulan yang lalu? Atau bahkan setahun yang lalu?
Sebagian dari kita, ada yang alhamdulillah bisa istiqomah membaca Al Quran setiap hari. Tentu ini adalah hal yang patut disyukuri. Namun, sebagian dari kita ada pula yang bahkan membaca Al Quran hanya di bulan Ramadhan saja.
Alhamdulillah, ini masih lebih baik, karena umat Islam yang tidak membaca Al Quran selama bertahun-tahun juga masih sangat banyak.
Satu hal miris yang terjadi pada umat Islam saat ini adalah ketika banyak dari mereka yang menjadikan mushaf Al Quran sebagai penghias rak buku mereka. Debu pada mushaf yang semakin menebal menunjukkan sangking lamanya mushaf itu tidak tersentuh apalagi terbaca.
Bahkan tak jarang dijumpai pada rumah-rumah kaum muslimin beberapa mushaf telah robek dimakan tikus. Inna lillahi wa inaaa ilahi roji’un, sungguh ini adalah musibah yang sangat besar.
اقْرَءُوا الْقُرْآنَ فَإِنَّهُ يَأْتِي يَوْمَ الْقِيَامَةِ شَفِيعًا لِأَصْحَابِهِ
Bacalah Al Quran, sesungguhnya Al Quran akan datang pada hari kiamat sebagai penolong bagi pembacanya
[HR. Muslim]
Sebagaimana yang kita ketahui bahwa hari kiamat adalah hari yang sangat berat! Hari kiamat adalah hari dimana antara seorang dengan yang lainnya tidak bisa saling tolong menolong. Orang tua, anak, istri, harta, kedudukan, dan juga jabatan tidak bisa lagi diandalkan untuk memberikan pertolongan.
Pada hari itu seluruh manusia sibuk memikirkan keselamatan dirinya. Tidak ada satupun diantara mereka yang memperhatikan kecuali kepada dirinya sendiri. Di dalam Al Quran disebutkan :
فَاِذَا جَاۤءَتِ الصَّاۤخَّةُ ۖ يَوْمَ يَفِرُّ الْمَرْءُ مِنْ اَخِيْهِۙ وَاُمِّهٖ وَاَبِيْهِۙ وَصَاحِبَتِهٖ وَبَنِيْهِۗ لِكُلِّ امْرِئٍ مِّنْهُمْ يَوْمَىِٕذٍ شَأْنٌ يُّغْنِيْهِۗ
Maka, apabila datang suara yang memekakkan (dari tiupan sangkakala), pada hari itu manusia lari dari saudaranya, (dari) ibu dan bapaknya, serta (dari) istri dan anak-anaknya. Setiap orang dari mereka pada hari itu mempunyai urusan yang menyibukkannya.
[QS. Abasa ayat 33-34]
Di saat itu, sungguh beruntung orang yang dahulu rajin membaca Al Quran dan mengamalkannya. Ketika masing-masing orang sibuk memikirkan keselamatannya di hari itu, maka Al Quran datang kepada para pembacanya dan melapor kepada Allah :
مَنَعْتُهُ النَّوْمَ بِاللَّيْلِ، فَشَفِّعْنِي فِيهِ
(Wahai Tuhanku) aku telah membuatnya tidak tidur dimalam hari (untuk membacaku) maka izinkanlah aku untuk memberikan syafaat padanya.
Para hadirin yang semoga dirahmati oleh Allah, selain syafa’at, kita juga membutuhkan bekal kebaikan agar bisa selamat pada hari kiamat.
Tahukah Anda? Ternyata pahala kebaikan yang begitu banyak dapat kita peroleh hanya dengan membaca Al Quran. Rasulullah shallallaahu ‘alaihi wasallam pernah bersabda :
مَنْ قَرَأَ حَرْفًا مِنْ كِتَابِ اللَّهِ فَلَهُ بِهِ حَسَنَةٌ، وَالحَسَنَةُ بِعَشْرِ أَمْثَالِهَا، لَا أَقُولُ الم حَرْفٌ، وَلَكِنْ أَلِفٌ حَرْفٌ وَلَامٌ حَرْفٌ وَمِيمٌ حَرْفٌ
Barang siapa yang membaca satu huruf dari Al Quran maka baginya satu kebaikan, dan satu kebaikan itu dilipatkan sepuluh kalinya. Aku tidak mengatakan alif laam miim itu satu huruf, akan tetapi alif itu satu huruf, lam itu satu huruf, dan mim itu satu huruf.
[HR. Tirmidzi]
Masya Allah! Sungguh beruntung para pembaca Al Quran di hari kiamat!
Bayangkan saja apabila dalam sehari kita bisa membaca Al Quran setidaknya satu halaman saja. Tidak sampai 5 menit!
Anggaplah 1 halaman terdapat 100 huruf. Itu artinya bila kita membaca 1 halaman maka kita telah memperoleh 1000 pahala kebaikan.
Seandainya kita hanya diberi umur satu tahun, atau 365 hari saja oleh Allah, dan selama 356 hari itu kita konsisten membaca Al Quran satu halaman setiap hari, maka ketika kita berpulang kepada Allah, kita telah membawa 365.000 pahala kebaikan.
Karena itulah sangking besarnya pahala membaca Al Quran, sampai-sampai Rasulullah shallallaahu ‘alaihi wasallam membolehkan kita iri dengan orang tersebut. Tujuannya adalah agar kita berlomba-lomba dalam membaca Al Quran di siang dan malam hari. Beliau bersabda :
لا حَسَدَ إِلَّا فِي اثْنَتَيْنِ: رَجُلٌ آتَاهُ اللَّهُ الْقُرْآنَ فَهُوَ يَتْلُوهُ آنَاءَ اللَّيْلِ وَآنَاءَ النَّهَارِ، وَرَجُلٌ آتَاهُ اللَّهُ مَالًا فَهُوَ يُنْفِقُهُ آنَاءَ اللَّيْلِ وَآنَاءَ النَّهَارِ
Tidak boleh hasad kecuali pada dua hal : Yaitu seorang laki-laki yang Allah berikan Al Quran lalu ia membacanya pada malam dan siang hari. Dan seorang laki-laki yang Allah berikan harta lalu ia infaqkan hartanya pada malam dan siang hari.
[HR. Bukhari]
Para hadirin yang semoga dirahmati oleh Allah, Al Quran adalah petunjuk hidup bagi manusia. Apabila kita tidak pernah membacanya, tidak pernah mempelajarinya, tidak pula merenungkannya, lantas bagaimana kita bisa memperoleh petunjuk darinya?
Bukankah orang yang tidak memperoleh petunjuk dari Al Quran adalah orang yang tersesat? Rasulullah shallallaahu ‘alaihi wasallam pernah bersabda :
مَنِ اتَّبَعَهُ كَانَ عَلَى الْهُدَى، وَمَنْ تَرَكَهُ كَانَ عَلَى ضَلَالَةٍ
Barang siapa yang mengikuti Al Quran maka ia berada di atas petunjuk, dan barang siapa yang meninggalkan Al Quran maka ia berada di atas kesesatan.
[HR. Muslim]
Oleh karenanya, hadirin, marilah kita rutinkan tilawah dan membaca Al Quran setiap hari. Cobalah luangkan waktu setidaknya 10 menit per hari untuk tilawah dan merenungkan ayat-ayat Al Quran.
Jangan lupa membaca terjemahan dan juga tafsirnya agar kita dapat memahami dan mengamalkan ayat yang kita baca. Ketahuilah bahwa sesungguhnya salah satu keutamaan membaca Al Quran adalah dapat menyebabkan ruh kita hidup di sisi Allah! Rasulullah shallallaahu ‘alaihi wasallam bersabda :
وَعَلَيْكَ بِذِكْرِ اللهِ وَتِلَاوَةِ الْقُرْآنِ، فَإِنَّهُ رَوْحُكَ فِي السَّمَاءِ، وذِكْرٌ لكَ فِي الْأَرْضِ
Hendaklah engkau berdzikir kepada Allah dan tilawah Al Quran, sesungguhnya ia adalah ruhmu di langit, dan peringatan untukmu di bumi.
[HR. Ahmad]
Demikianlah pidato tentang keutamaan membaca Al Quran ini saya sampaikan. Semoga dengan pidato yang singkat ini dapat menggugah kembali semangat kita dalam membaca Al Quran.
Atas perhatiannya saya ucapkan syukron wa jazakumullahu khoiron. Kurang dan lebihnya saya mohon maaf yang sebesar-besarnya.
وَالسَّلَامُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ
Itulah contoh teks pidato tentang keutamaan membaca Al-qur’an. Jika Anda ditugaskan untuk membaca pidato tentang tema keutamaan membaca Al-qur’an, contoh tersebut dapat dijadikan reperensi untuk Anda. Semoga membantu!