Pidato adalah sebuah kegiatan berbicara di depan banyak orang. Pidato dilakukan dengan menggunakan bahasa yang baik dan dapat diterima oleh pendengar. Umumnya, orang yang melakukan pidato akan menyampaikan gagasannya kepada orang lain atau pendengar.
Isi pembicaraan di dalam pidato akan menjelaskan mengenai ide dan petunjuk. Tak jarang juga orang yang melakukan pidato akan memberikan nasihat-nasihat kepada para pendengarnya. Hal itu tergantung pada konteks atau kondisi pidato tersebut.
Nah, dalam artikel ini kita akan memberikan contoh teks pidato tentang “Hari Kartini”.
Raden Ajeng Kartini atau R.A Kartini, adalah seorang perempuan asal Jepara yang lahir pada 21 April 1879. Kartini merupakan keturunan bangsawan, oleh karena itu gelar Raden Adjeng disematkan kepadanya. Kartini merupakan putri dari Raden Mas Adipati Ario Sosoningrat dan M.A Ngasirah
Sebagai pemikir dan penggerak emansipasi perempuan, Kartini menjadi sumber inspirasi perjuangan perempuan yang mengidamkan kebebasan dan persamaan status sosial dengan keberhasilannya menuliskan pemikirannya secara runut dan detail. Ibu Kartini juga sangat erat kaitannya dengan isu gender di masa kini.
Berikut adalah contoh teks pidato tentang “Hari Ibu Kartini”. Yuk, simak berikut contoh pidatonya.
Contoh Teks Pidato Tentang Hari Ibu Kartini
Assalamu’alaikum wr. wb.
Selamat pagi saya ucapkan kepada kalian semua yang hadir pada acara hari ini. Pertama-tama mari kita berdoa dan panjatkan puji syukur akan kehadiran Allah Swt., yang di mana atas berkah dan limpahan rahmat-Nya kita dapat bertemu pada kesempatan ini untuk memperingati hari lahirnya wanita hebat yang bernama Raden Adjeng Kartini.
Sungguh besar cita-citanya bagi Indonesia, penggalan lirik lagu buatan W.R. Soepratman tidaklah dibuat asal-asalan. Syair tersebut memiliki makna yang dalam untuk menggambarkan sosok putri Indonesia ini. Namanya Raden Adjeng Kartini, kita mengenalnya sebagai Ibu Kartini.
Lahir pada tanggal 21 April 1897, siapa sangka wanita ini akan menjadi ibu bagi kaum wanita yang ada di Indonesia. Rasa cintanya yang begitu dalam untuk bangsa ini khususnya bagi para wanita yang kasihnya dapat dirasakan sepanjang masa.
Kepeduliannya akan nasib wanita di Indonesia tidaklah main-main, banyak sekali hal-hal luar biasa yang diwariskan oleh Kartini kepada generasi penerusnya, satu di antaranya pemikiran-pemikiran merdekanya. Di mana pemikirannya semuanya berisi mengenai para kaum wanita, bagaimana kaum wanita seharusnya diperlakukan dan bagaimana status sosial yang baik bagi wanita.
Semuanya dipikirkan dengan sungguh-sungguh oleh Kartini tanpa terlewat sedikitpun. Cita-citanya sungguh mulia untuk kemajuan para wanita di Indonesia, yang pada waktu itu hak-hak kaum wanita masih kerap direndahkan bahkan juga sampai dilupakan.
Berangkat dari hal-hal itulah, Kartini menghabiskan hidupnya untuk menyuarakan hak-hak wanita agar menjadi lebih baik lagi di masa yang akan datang. Benar saja, buah dari hasil pemikiran-pemikiran Kartini dijadikan sebagai landasan bagi kaum wanita setelahnya untuk bersama-sama bersatu meraih tujuan yang sama, yaitu mewujudkan kesetaraan sosial bagi kaum wanita.
Buah-buah dari pemikirannya tersebut sebagai roda penggerak semangat bagi para kaum wanita untuk memperjuangkan hak-haknya agar menjadi lebih adil. Mereka hanya ingin setara dengan kaum laki-laki, tidak kurang dan tidak lebih.
Bahwasannya wanita ada untuk dihargai dan dicintai, bukan hanya ada untuk dimanfaatkan saja kehadirannya yang jika sudah tidak diperlukan lagi, maka dibuang sudah. Buah dari perjuangan Kartini bisa dirasakan hingga saat ini dan semoga akan tetap terjaga sepanjang masa.
Kisahnya yang tetap abadi diceritakan dari mulut ke mulut dari waktu ke waktu, sehingga pemikiran-pemikiran hebatnya akan tetap utuh walaupun raganya sudah tak lagi utuh ditelan bumi. Itulah Kartini, ibu bagi seluruh wanita Indonesia.
Sekian dari pidato tentang Hari Kartini yang bisa saya bacakan. Jika ada kesalahan kata yang terucap, saya meminta maaf sebesar-besarnya.
Wassalamu’alaikum wr.wb.
Itulah contoh teks pidato tentang Hari Kartini. Adapun pesan moral dari R.A Kartini, yakni “Berjuanglah membebaskan diri. Jika engkau sudah bebas karena ikhtiarmu itu, barulah dapat engkau tolong orang lain.” -“Jangan mengeluhkan hal-hal buruk yang datang dalam hidupmu. Tuhan tak pernah memberikannya, kamulah yang membiarkannya datang,” tulis Kartini. Semoga bermanfaat!